Sabtu, 19 Desember 2009

Wireless LAN

Wireless LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan suatu komunikasi Data Terminal Equipment (DTE) yang ditempatkan dalam suatu lokasi. Umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel, biasa juga disebut dengan Wired LAN. Disamping itu ada LAN yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi wireless yaitu dengan menggunakan medium gelombang radio disebut dengan wireless LAN. Keuntungannya adalah biaya instalasi yang lebih murah dibandingkan wired LAN, karena tidak dibutuhkan instalasi kabel yang terlalu besar khususnya untuk lokasi atau sub grup yang agak jauh. Pertimbangan kedua adalah wireless LAN ini cocok untuk unit-unit DTE yang portabel dan bersifat mobile. Dengan demikian, wireless LAN merupakan gabungan antara konektivitas data dengan mobilitas user.

Wireless LAN menawarkan beberapa manfaat, diantaranya adalah dalam hal mobolitas, kecepatan dan kemudahan dalam instalasinya, fleksibilitas instalasi, mengurangi biaya/menekan harga dan skalabilitas, dimana sistem wireless LAN dapat menyediakan para pengguna LAN dengan akses informasi secara real time dimanapun mareka berada. Mobilitas ini mendukung produktivitas dan kesempatan layanan Jaringan wireless dapat dikategorikan menjadi dua kategori utama berdasarkan struktur jaringan yaitu terdiri dari jaringan dengan mode infrastruktur dan jaringan dengan mode tanpa infrastruktur (mode ad-hoc). Mode infrastruktur memiliki konfigurasi yang sederhana dimana terdapat Base Station (BS) yang memiliki coverage area tertentu dan memberikan service pada node atau user yangberbeda pada cakupan areanya. Struktur jaringan yang kedua adalah mode ad-hoc dimana jaringan ini tidak terdapat infrastruktur seperti Base Station (BS)

Kelebihan dan Kekurangan WLAN

1. Kelebihan WLAN

· Mobilitas tinggi

WLAN memungkinkan klien untuk mengakses informasi secara real-time dimana pun dia berada (dalam jangkauan WLAN), tidak terpaku pada satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi tentunya dapat meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas.

· Kemudahan dan kecepatan instalasi

Instalasi WLAN sangat mudah dan cepat karena bisa dilakukan tanpa harus menarik dan memasang kabel melalui dinding ataupun atap.

· Fleksibel

Teknologi WLAN memungkinkan untuk membangun jaringan dimana kabel tidak dapat digunakan/tidak memungkinkan untuk digunakan.

· Menurunkan biaya kepemilikan

Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikan.

· Scalable

WLAN dapat menggunakan berbagai topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan, mulai dari jaringan independen yang hanya terdiri dari beberapa klien saja, sampai jaringan infrastruktur yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan klien.

2. Kekurangan WLAN

· Delay yang besar

· Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan)

· Adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi.

· Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien).

· Keamanan / kerahasian data kurang terjamin.

Topologi WLAN

a. Topologi Mode Infrastruktur

Topologi jaringan jenis ini dibangun dengan fixed infrastruktur yang terdiri atas Base Station (BS) atau Access Point (AP). Base station atau access point berfungsi memberikan service dan kontrol pada mobile node yang berada di coverage areanya. Pada topologi ini setiap BS atau AP saling dihubungkan dengan media kabel dan setiap mobile node dikoneksikan dengan base station melalui media wireless. Base station dapat berkomunikasi dengan semua mobile node yang berada di coverage area yang dimilikinya

topologi wlan infrastruktur.jpg












Pada gambar diatas diperlihatkan konfigurasi jaringan WLAN infrastruktur dengan beberapa access point yang dihubungkan dengan media kabel.

b. Topologi Mode Ad-Hoc

Topologi jaringan ad hoc terdiri dari beberapa mobile node yang dapat saling berkomunikasi secara peer-to-peer tanpa menggunakan infrastruktur seperti access point maupun base station. Setiap mobile node memiliki wireless network interface dan saling berkomunikasi dengan memanfaatkan media radio atau infra merah. Contoh node pada jaringan ad hoc adalah laptop computer dan PDA (Personal Digital Assistant) yang dapat berkomunikasi secara langsung satu dengan yang lainnya. Node-node pada konfigurasi jaringan ad hoc dapat bergerak dengan bebas atau diam pada posisinya. Pada gambar dibawah diperlihatkan konfigurasi jaringan ad-hoc dengan tiga node yang dapat berkomunikasi secara langsung. Setiap node pada konfigurasi ad hoc memiliki coverage area tertentu. Setiap node dapat saling bertukar data apabila masih berada di dalam coverage area atau dapat pula menggunakan node lain untuk memforward data menuju node tujuan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap node pada konfigurasi ad hoc dapat berperan sebagai suatu host dan sebagai router yang dapat meroutingkan data menuju node tujuan.

topologi wlan ad-hoc.jpg


Setiap host atau mobile node pada jaringan ini memiliki kedudukan yang sama dan tidak ada administrator pusat seperti pada jaringan celluler atau pada WLAN mode infrastruktur. Pada jaringan ini setiap node dapat bergerak dengan bebas keluar dan masuk jaringan setiap saat tetapi dibatasi oleh cakupan daerah transmisi jaringan. Sehingga diperlukan beberapa node (multihop) untuk dapat saling menghubungkan node dalam jaringan. Jika dibandingkan dengan jaringan local dengan kabel, jaringan ad-hoc tidak memerlukan access point sebagai router dan kabel sebagai penghubung untuk komunikasinya. Jaringan ad-hoc hanya dapat berkomunikasi dengan sesama jaringan ad-hoc, tidak dapat berkomunikasi dengan mode infrastruktur maupun jaringan yang menggunakan kabel.

Fungsi Konfigurasi Mode Ad-Hoc

Konfigurasi jaringan jenis ini dapat dibangun pada tempat yang tidak terdapat infrastruktur jaringan sebelumnya yang disebabkan karena faktor biaya ataupun karena keterbatasan waktu untuk membangun infrastruktur jaringan. Jaringan ini dapat digunakan oleh sekelompok wireless host pada suatu area tanpa infrastruktur yang memiliki akses internet, misalnya wireless mobile host yang digunakan oleh militer dalam rangka melakukan recovery daerah bencana alam jika infrastruktur yang ada mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan. Jaringan ini dengan cepat dapat dibangun untuk menunjang kebutuhan yang darurat. Contoh lain dalah para pelaku bisnis yang melakukan share file menggunakan jaringan ad-hoc di perkantoran atau dalam sebuah kelas dengan para mahasiswa yang memerlukan interaksi pada saat kuliah berlangsung. Jika setiap mobile host yang ingin melakukan komunikasi dilengkapi dengan interface WLAN (Wireless Local Area Network), maka dimungkinkan untuk berkomunikasi dengan membentuk suatu jaringan ad-hoc. Kegunaan yang lainnya adalah pada saat konferensi dimana setiap anggota dapat saling bertukar data dengan cepat, untuk akses internet serta untuk akses printer.

Karakteristik Konfigurasi Ad-Hoc

Konfigurasi ad-hoc memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah topologi dinamis yang disebabkan karena kemampuan node untuk bergerak sehingga seringnya terjadi perubahan posisi node. Karakteristik lain dari jaringan ini adalah keterbatasan kapasitas storage, keterbatasan catu daya dan bandwidth dari node. Hal tersebut mengakibatkan keterbatasan penggunaan power dan jangkauan transmitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar